GUN GUN CLIQUERS CIBINONG

Saya laki - laki berusia 20 tahun dan sedang mencari pekerjaan. Saya mempunyai motivasi yang tinggi, dapat berkomunikasi dengan baik, dan dapat bekerja dengan baik, serta mempunyai loyalitas yang tinggi

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Selasa, 07 Mei 2013

Profil Kabupaten Ciamis Jawa Barat



Kabupaten Ciamis, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Ciamis Kota. Kabupaten ini berada di bagian tenggara Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan di utara, Kabupaten Cilacap (Jawa Tengah) dan Kota Banjar di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya di barat.
Kabupaten Ciamis terdiri atas 30 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Ciamis.
Kecamatan Banjar, yang dulunya bagian dari Kabupaten Ciamis, ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif, dan sejak tanggal 11 Desember 2002 ditetapkan menjadi kota (otonom), yang terpisah dari Kabupaten Ciamis.

Sejarah

Menurut sejarawan W.J Van der Meulen, Pusat Asli Daerah (kerajaan) Galuh, yaitu disekitar Kawali (Kabupaten Ciamis sekarang). Selanjutnya W.J Van der Meulen berpendapat bahwa kata "galuh", berasal dari kata "sakaloh" berarti "dari sungai asalnya", dan dalam lidah Banyumas menjadi "segaluh". Dalam Bahasa Sansekerta, kata "galu" menunjukkan sejenis permata, dan juga biasa dipergunakan untuk menyebut puteri raja (yang sedang memerintah) dan belum menikah.
Sebagaimana riwayat kota-kabupaten lain di Jawa Barat, sumber-sumber yang menceritakan asal-usul suatu daerah pada umumnya tergolong historiografi tradisional yang mengandung unsur-unsur mitos, dongeng atau legenda disamping unsur yang bersifat historis. Naskah-naskah ini antara lain Carios Wiwitan Raja-raja di Pulo Jawa, Wawacan Sajarah Galuh, dan juga naskah Sejarah Galuh bareng Galunggung, Ciung Wanara, Carita Waruga Guru, Sajarah Bogor. Naskah-naskah ini umumnya ditulis pada abad ke-18 hingga abad ke-19. Adapula naskah-naskah yang sezaman atau lebih mendekati zaman Kerajaan Galuh. Naskah-naskah tersebut, diantaranya Sanghyang Siksakanda ‘Ng Karesian, ditulis tahun 1518, ketika Kerajaan Sunda masih ada dan Carita Parahyangan, ditulis tahun 1580.
Berdirinya Galuh sebagai kerajaan, menurut naskah-naskah kelompok pertama tidak terlepas dari tokoh Ratu Galuh sebagai Ratu Pertama. Dalam laporan yang ditulis Tim Peneliti Sejarah Galuh (1972), terdapat berbagai nama kerajaan sebagai berikut: Kerajaan Galuh Sindula (menurut sumber lain, Kerajaan Bojong Galuh) yang berlokasi di Lakbok dan beribukota Medang Gili (tahun 78 Masehi?); Kerajaan Galuh Rahyang berlokasi di Brebes dengan ibukota Medang Pangramesan; Galuh Kalangon berlokasi di Roban beribukota Medang Pangramesan; Galuh Lalean berlokasi di Cilacap beribukota di Medang Kamulan; Galuh Pataruman berlokasi di Banjarsari beribukota Banjar Pataruman; Galuh Kalingga berlokasi di Bojong beribukota Karangkamulyan; Galuh Tanduran berlokasi di Pananjung beribukota Bagolo; Galuh Kumara berlokasi di Tegal beribukota di Medangkamulyan; Galuh Pakuan beribukota di Kawali; Pajajaran berlokasi di Bogor beribukota Pakuan; Galuh Pataka berlokasi di Nanggalacah beribukota Pataka; Kabupaten Galuh Nagara Tengah berlokasi di Cineam beribukota Bojonglopang kemudian Gunungtanjung; Kabupaten Galuh Imbanagara berlokasi di Barunay (Pabuaran) beribukota di Imbanagara dan Kabupaten Galuh berlokasi di Cibatu beribukota di Ciamis (sejak tahun 1812).
Untuk penelitian secara historis, kapan Kerajaan Galuh didirikan, dapat dilacak dari sumber-sumber sezaman berupa prasasti. Ada prasasti yang memuat nama "Galuh", meskipun nama tanpa disertai penjelasan tentang lokasi dan waktunya. Dalam prasasti berangka tahun 910, Raja Balitung disebut sebagai "Rakai Galuh". Dalam Prasasti Siman berangka tahun 943, disebutkan bahwa "kadatwan rahyangta I mdang I bhumi mataram ingwatu galuh". Kemudian dalam sebuah Piagam Calcutta disebutkan bahwa para musuh penyerang Airlangga lari ke Galuh dan Barat, mereka dimusnahkan pada tahun 1031 Masehi. Dalam beberapa prasasti di Jawa Timur dan dalam Kitab Pararaton (diperkirakan ditulis pada abad ke-15), disebutkan sebuah tempat bernama "Hujung Galuh" yang terletak di tepi sungai Brantas. Nama Galuh sebagai ibukota disebut berkali-kali dalam naskah sebuah prasasti berangka tahun 732, ditemukan di halaman Percandian Gunung Wukir di Dukuh Canggal (dekat Muntilan sekarang).
Pada bagian carita Parahyangan, disebutkan bahwa Prabu Maharaja berkedudukan di Kawali. Setelah menjadi raja selama tujuh tahun, pergi ke Jawa terjadilah perang di Majapahit. Dari sumber lain diketahui bahwa Prabu Hayam Wuruk, yang baru naik tahta pada tahun 1350, meminta Puteri Prabu Maharaja untuk menjadi isterinya. Hanya saja, konon, Patih Gajah Mada menghendaki Puteri itu menjadi upeti. Raja Sunda tidak menerima sikap arogan Majapahit ini dan memilih berperang hingga gugur dalam peperangan di Bubat. Puteranya yang bernama Niskala Wastu Kancana waktu itu masih kecil. Oleh karena itu kerajaan dipegang Hyang Bunisora beberapa waktu sebelum akhirnya diserahkan kepada Niskala Wastu Kancana ketika sudah dewasa. Keterangan mengenai Niskala Wastu Kancana, dapat diperjelas dengan bukti berupa Prasasti Kawali dan Prasasti Batutulis serta Kebantenan.
Pada tahun 1595, Galuh jatuh ke tangan Senapati dari Mataram. Invasi Mataram ke Galuh semakin diperkuat pada masa Sultan Agung. Penguasa Galuh, Adipati Panaekan, diangkat menjadi Wedana Mataram dan cacah sebanyak 960 orang. Ketika Mataram merencanakan serangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628, massa Mataram di Priangan bersilang pendapat. Rangga Gempol I dari Sumedang misalnya, menginginkan pertahanan diperkuat dahulu, sedangkan Dipati Ukur dari Tatar Ukur, menginginkan serangan segera dilakukan. Pertentangan terjadi juga di Galuh antara Adipati Panaekan dengan adik iparnya Dipati Kertabumi, Bupati di Bojonglopang, anak Prabu Dimuntur keturunan Geusan Ulun dari Sumedang. Dalam perselisihan tersebut Adipati Panaekan terbunuh tahun 1625. Ia kemudian diganti puteranya Mas Dipati Imbanagara yang berkedudukan di Garatengah (Cineam sekarang).
Pada masa Dipati Imbanagara, ibukota Kabupaten Galuh dipindahkan dari Garatengah (Cineam) ke Calingcing. Tetapi tidak lama kemudian dipindahkan ke Bendanagara (Panyingkiran). Pada Tahun 1693, Bupati Sutadinata diangkat VOC sebagai Bupati Galuh menggantikan Angganaya. Pada tahun 1706, ia digantikan pula oleh Kusumadinata I (1706-1727).
Pada pertengahan abad ke-19, yaitu pada masa pemerintahan R.A.A. Kusumadiningrat menjadi Bupati Galuh, pemerintah kolonial sedang giat-giatnya melaksanakan tanam paksa. Rakyat yang ada di Wilayah Galuh, disamping dipaksa menanam kopi juga menanam nila. Untuk meringankan beban yang harus ditanggung rakyat, R.A.A. Kusumadiningrat yang dikenal sebagai "Kangjeng Perbu" oleh rakyatnya, membangun saluran air dan dam-dam untuk mengairi daerah pesawahan. Sejak Tahun 1853, Kangjeng Perbu tinggal di kediaman yang dinamai Keraton Selagangga. Antara tahun 1859-1877, dilakukan pembangunan gedung di ibu kota kabupaten. Disamping itu perhatiannya terhadap pendidikan pun sangat besar pula. Kangjeng Perbu memerintah hingga tahun 1886, dan jabatannya diwariskan kepada puteranya yaitu Raden Adipati Aria Kusumasubrata. Pada tahun 1915, Kabupaten Galuh dimasukkan ke Keresidenan Priangan, dan secara resmi namanya diganti menjadi Kabupaten Ciamis.

Topografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Ciamis berupa pegunungan dan dataran tinggi, kecuali di perbatasan dengan Jawa Tengah bagian selatan, serta sebagian wilayah pesisir. Pantai selatan Ciamis bagian timur berupa teluk, di antaranya Teluk Pangandaran, Teluk Parigi, dan Teluk Pananjung. Pantai Pangandaran merupakan salah satu tujuan wisata utama di Kabupaten Ciamis.

 

Wisata

Green Canyon

 

Objek wisata yang ditawarkan di Kabupaten Ciamis adalah Ngarai Hijau (Green Canyon), Pantai Batu Karas, Pantai Madasari, Lembah Putri, Pantai Karapyak, Karang Nini, Pantai Batu Hiu, Pantai Pangandaran, Citumang, Situ Lengkong, Karang Kamuliyan (Ciung Wanara ).
Beragam makanan khas ditawarkan seperti Sale Pisang, Galendo, Gula Merah, dan Abon Ikan Patin.

Irfan Makki Feat. Maher Zain - I Believe





Free Download

Senin, 06 Mei 2013

Maher Zain Feat. Fadly Padi - Insya Allah





Free Download

Minggu, 05 Mei 2013

Rabu, 01 Mei 2013

Singular & Plural Noun


A. Pengertian Singular Noun dan Plural Noun

1. Singular Noun
Menurut Barbara Dykes (207 : 2007), Singular Noun adalah “of nouns or pronouns, indicating single number, i.e. one only” (kata benda atau kata ganti yang menunjuk pada angka tunggal misalnya hanya satu). Dari pengertian tersebut kita mengetahui bahwa yang namanya Singular Noun adalah kata benda yang merujuk pada satu benda atau tunggal. Biasanya Singular Noun di dahului oleh Article (kata depan), misalkan a, an, one. Contoh:
a. A book (sebuah buku)
b. An apple (sebuah apple)
c. One bag (satu tas)

2. Plural Noun
Menurut Barbara Dykes (206 : 2007), Plural Noun adalah “of nouns or pronouns, indicating a number that is more than one” (kata benda atau kata ganti yang menunjuk pada angka yang lebih dari satu). Dari pengertian tersebut kita mengetahui bahwa yang namanya Plural Noun adalah kata benda yang merujuk pada lebih dari satu benda atau jamak.

B. Pembentukan Singular Noun Menjadi Plural Noun

Kita tentunya sudah paham secara istilah apa itu Singular Nouns (kata benda tunggal) dan Plural Nouns (kata benda jamak) dan kita juga tentunya sudah mengetahui bahwa hanya Singular Countable Nouns (kata benda tunggal yang bisa dihitung) saja yang bisa dirubah menjadi Plural Nouns. Pada umumnya, Plural Nouns dibentuk dengan menambahkan akhiran  –s di belakang Singular Nouns, misalnya:

Singular Nouns   
Plural Nouns
Book
Books
Cat 
Cats
House
Houses
Dog
Dogs

Tetapi terdapat beberapa pengecualian dalam pembentukan Plural Nouns yang kita harus ketahui, seperti:

1. Dengan memberi akhiran –es pada Singular Nouns jika Nouns tersebut berbunyi desis dan berakhiran –ss, -s, -x, -z, -ch, dan –sh. Misalnya:

Singular Nouns
Plural Nouns
Glass
Glasses
Bus
Buses
Box
Boxes
Quiz
Quizes
Chruch
Churches
Brush   
Brushes

2. Jika Singular Nouns berakhiran –ch tetapi tidak berbunyi desis, melainkan diucapkan dengan bunyi /k/, maka bentuk jamak tidak ditambahkan –es, tetapi akhiran –s, misalnya:
Singular Nouns
Plural Nouns
Stomach   
Stomachs
Monarch   
Monarchs

3. Dengan memberikan akhiran –es pada Singular Nouns yang berakhiran –o yang didahului oleh Consonant (huruf mati), misalnya:

Singular Nouns   
Plural Nouns
Buffalo   
Buffaloes
Tomato   
Tomatoes
Mango   
Mangoes
Potato   
Potatoes

4. Akan tetapi, sejumlah Singular Nouns tidak mengikuti aturan di atas. Artinya, ada Singular Nouns yang berakhiran –o dan diawali dengan konsonan, tetapi bentuk Plural Noun-nya hanya ditambahkan –s, bukan –es, misalnya:

Singular Nouns   
Plural Nouns
Kilo   
Kilos
Bamboo   
Bamboos
Folio  
Folios
Photo   
Photos
Piano   
Pianos
Radio
Radios
Studio
Studios
Zoo
Zoos


5. Jika terdapat Singular Nouns berakhiran –y yang didahului oleh huruf Consonant (huruf mati), bentuk Plural Nouns-nya adalah mengubah akhiran –y menjadi –i kemudian ditambahkan akhiran –es, misalnya:

Singular Nouns  
Plural Nouns
Dictionary   
Dictionaries
Baby   
Babies
City   
Cities
Country   
Countries
Duty   
Duties
Enemy
Enemies
Hobby
Hobies

6. Jika Singular Nouns berakhiran –y yang di dahului oleh huruf Vocal (huruf hidup) cukup ditambahkan akhiran –s untuk mengubah Singular Nouns tersebut menjadi Plural Nouns, misalnya:

Singular Nouns   
Plural Nouns
Boy   
Boys
Day   
Days
Donkey   
Donkeys
Jurney   
Jurneys
Toy   
Toys
Way
Ways
Monkey
Monkeys

7. Akhiran –f atau –fe pada Singular Nouns diubah menjadi –ves untuk menjadikannya Plural, misalnya:

Singular Nouns   
Plural Nouns
Knife   
Knives
Leaf   
Leaves
Shelf   
Shelves
Thief   
Thieves
Wife   
Wives
Wolf 
Wolves

8. Tetapi terdapat beberapa pengecualian untuk Singular Nouns yang berakhiran –f atau –fe, Singular Nouns berikut ini hanya ditambahkan akhiran –s untuk menjadikan Singular Nouns menjadi i, misalnya:

Singular Nouns   
Plural Nouns
Belief  
Beliefs
Chief   
Chiefs
Cliff   
Cliffs
Dwarf   
Drawfs
Gualf   
Gualfs
Proof
Proofs
Reef
Reefs
Roof
Roofs
Turf
Turfs

9. Perubahan bentuk Singular menjadi Plural Nouns di atas bisa dibilang perubahan yang teratur (Regular), di bawah ini disebutkan bentuk-bentuk perubahan Singular Nouns ke Plural Nouns yang tidak beraturan (Irrigular)

Singular Nouns  
Plural Nouns
Child   
Children
Foot   
Feet
Goose  
Geese
Loose   
Lice
Man   
Men
Mouse
Mice
Ox
Oxen
Tooth
Teeth
Woman
Women

10. Beberapa Plural Nouns memiliki bentuk yang sama dengan bentuk Singural Nouns-nya, misalnya:

Singular Nouns   
Plural Nouns
Cattle   
Cattle
Grouse   
Grouse
Fruit   
Fruit
Fish  
Fish
Deer   
Deer
Series
Series
Sheep
Sheep
Species
Species